Colossians 3:23New International Version. Update. 23 Whatever you do, work at it with all your heart, as working for the Lord, not for human masters, Read full chapter. Colossians 3:23 in all English translations. Colossians 2.
Khotbah Kolose 3:22-25Dengan Thema Bekerja Untuk TuhanDalam bahasa Latin ada istilah kata “Homo Laboran” yang berarti Manusia sebagai mahluk pekerja. Manusia
Perbaruilah roh pikiranmu. TL (1954) ©. SABDAweb Ef 4:23. supaya roh pikiranmu dibaharui di dalam kamu, BIS (1985) ©. SABDAweb Ef 4:23. Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui seluruhnya. TSI (2014)
Renungan Harian. Renungan Harian Kolose 3: 5-17 | Belajar Ikhlas. Karena cukup sering membuat tulisan di warung kopi (warkop), saya pun akrab dengan beberapa penjaga warkop. Salah satunya adalah orang yang akrab disapa Pakde, menjaga warkop tak jauh dari rumah saya. Pakde umurnya sudah kepala enam, dan wajahnya tidak sempurna karena sebuah
Ada beberapa macam Khotbah yang biasa disampaikan yaitu : Khotbah Ibadah hari Minggu di Gereja. Khotbah Kaum Pria setiap hari Rabu. Khotbah Kaum Wanita setiap hari Jumat. Khotbah Kaum Muda setiap hari Sabtu. Khotbah Sekolah Minggu. Khotbah Ibadah Rumah Tangga. Khotbah saat Ibadah Pernikahan.
Khotbah Dalam Diam. Nats : Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain (Kolose 3:16) Bacaan : Kolose 3:12-17; Ibrani 10:24,25. Seberapa pentingkah persekutuan kita dengan umat percaya lainnya di gereja?
Bacaan Alkitab Manusia Baru Kolose 3:5-17: Kenakanlah Kasih Sebagai Pengikat. TRIBUNMANADO.CO.ID - Bacaan Alkitab hari ini terdapat dalam Kolose 3:5-17 tentang Manusia baru, Simak Selengkapnya. 5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama
Sesungguhnya pekerjaan apapun, selama pekerjaan itu baik dan benar, lakukanlah sungguh-sungguh seperti kita melakukannya untuk Tuhan, Nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23) Sahabat, nasihat Rasul Paulus
Kolose 1:21-23. Konteks. 1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya y dalam hati dan pikiran z seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, a di dalam tubuh jasmani b Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu c kudus dan tak bercela dan tak bercacat d di hadapan-Nya. 1:23
Renungan Malam Kolose 1: 15-23. Berdoalah terlebih dahulu sebelum membaca renungan malam ini. Kalimat-kalimat manakah yang menyatakan keilahian Allah? Dalam hal apakah Kristus disebut sebagai” yang sulung”? (ayat 15,18) Apa yang dilakukan Kristus bagi jemaat, dan apa tujuan dari semua itu? (ayat 19-22) Sebagai orang-orang yang telah
MpiTRi. Untuk Tuhan dan Bukan Untuk Manusia Bacaan ayat Kolose 323 TB Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Oleh Pdt Feri Nugroho Pdt Feri Nugroho Instagram ferinugroho77 Apakah motif utama sehingga kita berbuat baik dalam kehidupan? Secara kemanusiaan, ajaran untuk berbuat baik didasarkan pada pemahaman bahwa kita tidak bisa hidup sendirian. Manusia diciptakan sebagai mahkluk pribadi dan sosial. Secara pribadi, seseorang berbeda dengan yang lain. Dan dalam perbedaan tersebut manusia memerlukan kehadiran orang lain untuk menolongnya. Dalam dimensi ini maka wajar jika berbuat kebaikan menjadi ajaran utama. 'Berbuatlah baik karena kamu memerlukan kehadiran orang lain.' Serupa tapi tidak sama, ketika kita meninjau dari sudut pandang kepercayaan. Berbuat baik memang terkait dengan kebutuhan kita akan kehadiran orang lain. Namun ada motif lain dalam relasinya dengan Tuhan. Berbuat baik, agar Tuhan juga melakukan kebaikan bagi kita. Kata 'amal' menjadi umum untuk menyebut perbuatan baik dalam rangka untuk memperoleh pahala. Pahala adalah ganjaran yang diberikan Tuhan atas perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia. Pahala ini dikumpulkan sedemikian rupa agar memperoleh hal yang lebih besar yaitu sorga. Menghayati motif berbuat baik dari dua sudut pandang tersebut, rasanya cukup bagi kita untuk berharap bahwa kehidupan akan berjalan dengan harmonis.
Renungan Remaja Kolose 3 23-24 Because of God Renungan Remaja Kolose 3 23-24 Because of God. Di kampusnya, Tony dikenal sebagai mahasiswa dengan segudang aktivitas. Ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan, nggak pernah ketinggalan tiap ada lomba karya ilmiah, menjadi anggota inti tim basket kampus, bahkan ia jadi pengurus dalam persekutuan mahasiswa Kristen di fakultasnya. Selain itu, Tony juga dikenal sebagai mahasiswa yang baik, ramah dan pandai bergaul. Meski punya banyak kegiatan, nilai-nilainya selalu bagus, bahkan bisa dibilang paling baik di angkatannya. Waktu seorang temennya nanya apa rahasianya sehingga ia berhasil dalam semua hal yang dikerjakannya, Tony cuman bilang kalo kunci keberhasilan dalam hidupnya adalah dengan berpegang pada fir-Tu yang jadi ayat nas hari ini, yaitu; ”Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Ayat nas tadi mungkin udah sering banget kita dengar atau bahkan kita jadiin ayat favorit. Dari ayat tersebut kita bisa belajar dua hal penting. Pertama, belajar melakukan segala sesuatu dengan segenap hati, karena segala sesuatu yang dikerjakan dengan segenap hati akan membawa hasil terbaik. Kedua, belajar melakukan segala sesuatu dengan motivasi untuk menyenangkan hati Tuhan. Meski yang kita lakukan itu mungkin dianggap bodoh oleh dunia, bahkan ditentang oleh orang-orang terdekat kita, asal bisa menyenangkan hati Tuhan, ya lakukan aja! Kalo kita mendasarkan apa yang kita kerjakan pada dua hal tadi, maka setiap keberhasilan yang kita peroleh nggak akan bikin kita jadi tinggi hati, karena kita sadar bahwa di balik keberhasilan itu ada kuasa Tuhan yang bekerja untuk memampukan kita. Ada beragam motivasi yang menggerakan orang untuk melakukan sesuatu. Sebagai anak-anak Tuhan, belajarlah menjalani hidup dengan cara yang benar. Lakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati karena kita mengasihi Tuhan dan ingin menyenangkan Tuhan, bukan untuk menyenangkan manusia. Saat kita melakukan segala sesuatu dengan mata yang tertuju kepada Tuhan, berarti kita sedang melayani Dia. Kalo selama ini kita berusaha mendapatkan hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, kita perlu mengubah pemikiran itu. Hasil terbaik cuman bisa kita peroleh kalo kita mengusahakan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan! Renungan Remaja Kolose 3 23-24 Because of God baca juga Renungan Harian Sekolah Minggu Roma 12 1-2 Belajar Mengetahui Kehendak Tuhan
Menurut penelitian, jumlah energi yang dikeluarkan untuk mengayun sebuah pacul ke tanah sama besarnya dengan jumlah energi yang dikeluarkan untuk mengayun sebuah tongkat golf. Namun, seorang pegolf akan merasa lelah jika harus mengayun pacul di sawah. Sebaliknya, seorang petani, pasti merasa sia-sia harus mengayunkan tongkat golf berjam-jam hanya untuk memukul sebuah bola putih yang kecil itu. Ketika kita melakukan sesuatu, yang mengambil peranan penting bukanlah sekedar tenaga yang kita keluarkan atau kewajiban yang kita kerjakan. Yang berperan penting adalah Hati. Motivasi yang lahir dari hati untuk melakukan pekerjaan kita. Itulah yang membuat apa yang kita kerjakan menjadi punya makna. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia Kolo 323. Nasihat ini Paulus sampaikan dalam konteks hubungan antar anggota - anggota keluarga khususnya antara tuan dan hamba. Para hamba mesti bekerja bukan dengan setengah hati tetapi dengan sepenuh hati. Bukan untuk si tuan yang manusia tetapi untuk Tuhan. Bekerja seperti untuk Tuhan akan mendorong motivasi yang lahir dari hati untuk bekerja dengan sungguh - sungguh. Motivasi yang lahir dari hati akan menunjukan apakah kita bekerja dengan sepenuh hati atau setengah hati atau dengan terpaksa? Jika kita mengerjakan sesuatu dengan melibatkan hati atau dengan sepenuh hati maka pekerjaan terasa menyenangkan dan membawa sukacita bagi orang – orang di sekitar kita. Meskipun yang kita lakukan adalah sebuah pekerjaan yang biasa saja di mata orang lain. Tapi kitalah yang memberi nilai tinggi dan memberi manfaat besar bagi pekerjaan itu. Bekerja dengan sepenuh hati merupakan sebuah pilihan. Masing-masing kita memiliki kebebasan untuk memilih mau bekerja dengan sepenuh hati atau tidak? Sebagai contoh; Bapak/Ibu yang bekerja di dunia perbankan mempunyai pilihan apakah Bapak/Ibu mau melayani semua nasabah dengan senyuman ataukah senyuman hanya untuk orang – orang tertentu saja. Apakah Bapak/Ibu mau bekerja dengan jujur ataukah tidak? Bapak/Ibu yang bekerja sebagai tenaga medis juga mempunyai pilihan apakah melayani pasien dengan sentuhan kasih ataukah dengan wajah cemberut? Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Setiap hari bekerja di ladang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa dan putus asa “Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon. Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.” Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.” Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.” Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”. Pemuda itu akhirnya tersadar. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan penuh semangat agar memberi bermanfaat bagi makhluk lain”. Bekerjalah dengan cinta! Bekerjalah dengan sepenuh hati. Dan, ketahuilah, pekerjaan-dengan cinta itu makin mendalam maknanya karena cinta Tuhan kepada kita dan cinta kita kepada Allah–yang terwujud dalam pelayanan kita kepada sesama dan relasi kita dengan semua orang. Kerjakan tugasmu dengan giat; dengan hati dan dalam kuasa Roh Kudus. Jangan sekedar mengerjakan apa yang kau senangi, namun senangilah apa yang harus kaukerjakan. Seorang penebang kayu selalu mengasah kapaknya, seorang pemburu mengencangkan busurnya dan penulis meraut pensilnya. Marilah membaharui peralatan kerja kita karena tidak banyak pohon yang dapat ditebang dengan kapak yang tumpul, tidak banyak buruan yang bisa diperoleh dengan busur yang renta dan tidak ada sepatah kata yang bisa ditulis dengan pensil yang patah. Asahlah motivasi dari hati. Bekerjalah dengan cinta. HAPPY MONDAY!! Tuhan memberkati. _WarOpen, 1803’19_